Selasa, 29 November 2011

KONSEP NILAI UANG TERHADAP WAKTU

Kali ini dalam blog saya akan membahas persoalan tersebut.
Saya sering banget denger kata “jangan pernah buang-buang waktu karena waktu adalah uang”
Nilai uang terhadap waktu (Time Value of Money) adalah nilai waktu dari uang, didalam pengambilan keputusan jangka panjang, nilai waktu memegang peranan penting .
Misalkan saja,waktu saya kecil uang 25 perak atau 50 perak masih bisa untuk membeli permen. Tetapi uang sejumlah tersebut kini tidak bisa lagi untuk membeli permen.
Jika seseorang disuruh untuk memilih apakah Rp. 100.000 lebih baik diterima sekarang atau satu tahun kemudian, maka tentunya ia akan memilih uang tersebut sekarang karena jika ia memilih menerima uang tersebut sekarang, ia akan dapat menanamkannya untuk memperoleh pendapatan bunga selama satu tahun.
Dengan demikian setahun yang akan datang, ia akan menerima Rp. 100.000 ditambah pendapatan bunga selama satu tahun atas investasinya. Jika tingkat bunga majemuk sebesar 25% setahun, maka investasi Rp. 100.000 sekarang akan menjadi Rp. 125.000 setahun kemudian. Jadi uang sebesar Rp. 100.000 sekarang sama dalam nilai waktu Rp. 125.000 setahun kemudian pada tingkat suku bunga 25%. Begitu juga sebaliknya, Rp. 100.000 setahun kemudian adalah sama dengan Rp. 80.000 (Rp. 100.000/ 1250) sekarang, karena Rp. 80.000 ditambah bunga 25% sama dengan Rp. 100.000.
Ini merupakan inti dari nilai waktu dari uang (time value of money).

Asal mula bunga
adalah imbal jasa atas pinjaman uang. Imbal jasa ini merupakan suatu kompensasi kepada pemberi pinjaman atas manfaat kedepan dari uang pinjaman tersebut apabila diinvestasikan. Jumlah pinjaman tersbut disebut "pokok utang" (principal). Persentase dari pokok utang yang dibayarkan sebagai imbal jasa ( bunga ) dalam suatu periode tertentu disebut "suku bunga"

Bunga Sederhana
Adalah bunga yang dibayarkan hanya pada pinjaman atau investasi pokok saja.
Jumlah uang dari bunga sederhana merupakan fungsi dari variabel-variabel :
- Pinjaman pokok
- Tingkat bunga per tahun
- Lamanya waktu pinjaman

Untuk menghitung bunga sederhana :

Si = Po (i)(n)
Dimana :
Si = jumlah bunga sederhana
Po =pinjaman atau tabungan pokok
i = tingkat bunga
n = jangka waktu
Bunga Majemuk
Merupakan bunga yang dibayarkan dari hasil pinjaman (investasi) ditambahkan terhadap pinjaman pokok secara berkala, sehingga bunga yang dihasilkan dari pokok pinjaman dibungakan lagi bersama-sama.

Untuk menghitung bunga Majemuk

FVn = P(1+i) atau FVn = Po (FVIFi,n)

Dimana :
FVn = Future Value tahun ke-n
FVIFi,n = Future Value Interest Factor (Nilai majemuk dengan tingkat bunga i% untuk n periode)

Present Value
Merupakan besarnya jumlah uang pada awal periode yang diperhitungkan atas dasar tingkat bunga tertentu dari suatu jumlah uang yang baru akan diterima atau dibayarkan beberapa periode kemudian.

Untuk menghitung bunga PV
PVo = Po = FVn / (1+i)
PO = FVn 1/(1+i)

Annuity
Adalah suatu rangkaian pembayaran uang dalam jumlah yang sama yang terjadi dalam periode waktu tertentu.

JENIS ANNUITY
Ordinary Annuity
Merupakan anuitas dari suatu pembayaran yang dilakukan pada akhir periode.
Annuity Due
Merupakan anuitas dari suatu pembayaran yang dilakukan pada awal periode.
 Anuitas nilai sekarang adalah sebagai nilai i anuitas majemuk saat iniØ dengan pembayaran atau penerimaan periodik dan n sebagai jangka waktu anuitas.

 (1+i) n ] = A1 [ 1 – {1/ (1+ i)n /i } ]
SPVAn = A1 [(

 Anuitas nilai masa datang adalah sebagai nilai anuaitas majemuk masa depan dengan pembayaran atau penerimaan periodik dan n sebagai jangka waktu anuitas.

 TABEL ARUS KAS
Tabel ini melacak keseimbangan kas (saldo) dan rus kas (perubahan saldo) baik secara bulanan maupun tahunan. Arus kas boleh negative, tapi keseimbangan ks tidak boleh negative. Contoh : Apabila saldi per 1 Juli Rp. 25.000.000,- dan saldo per 31 Juli Rp. 10.000.000,- maka arus kas pada bulan Juli adalah negative Rp. 15.000.000,-.

Kurva Arus Kas

Kurva ini menunjukakan Keseimbangan Kas dan Arus Kas. Keseimbangan kas merupakan hal yang paling penting dan harus selalu di atas nol. Arus kas bisa berada di bawah nol, terutama mungkin untuk beberapa bulan awal, dimana pengeluaran masih lebih besar daripada pemasukan.

GRADIENT SERAGAM

Pemecahan untuk seragam gradien faktor seri seragam.



Catatan: Masukkan bunga (i) dalam bentuk desimal. Sebagai contoh, tingkat bunga 15% akan dimasukkan sebagai 0,15

SUKU BUNGA TERHADAP WAKTU

Pengertian Suku Bunga (Interest rate)
Perubahan tingkat suku bunga akan berdampak pada perubahan jumlah investasi di suatu negara, baik yang berasal dari investor domestik maupun dari investor asing, khususnya pada jenis invesatsi portfolio yang umunya berjangka pendek. Perubahan tingkat suku bunga ini akan berpengaruh pada perubahan jumlah permintaan dan penawaran di pasar uang domestik. Apabila dalam suatu negara terjadi peningkatan aliran modal masuk (capital inflows) di luar negeri, hal ini menyebabkan terjadinya perubahan nilai tukar mata uang negara tersebut terhadap mata uang asing di pasar valuta asing (dalam Madura, 2000, p. 101).
Adapun pengertian suku bunga (interest rate) (dalam Samuelson dan Nordaus, 1992, p.500 ):
a. Interest adalah pembayaran yang dilakukan atas penggunaan sejumlah uang.
b. Interest rate adalah jumlah interest yang dibayarkan per unit waktu atau orang harus membayar untuk kesempatan meminjam uang.
c. Karakteristik pinjaman dari tingkat suku bunga yang berbeda dapat dilihat dari :
1. Term or maturity
Merupakan jangka waktu atau jatuh tempo, dimana mereka harus membayarnya.
2. Risk
Beberapa pinjaman pada umumnya tidak beresiko, sementara yang lain mengandung tingkat inflasi spekulasi yang tinggi.
3. Liquidity
Aktiva dikatakan likuid apabila dapat diubah dalam bentuk tunai (cash) secara cepat dan dengan kerugian nilai yang sedikit pula.
4. Administrative costs.
Biaya administrasi yang dibebankan pada para peminjam atas kelalaian dan urusan administrasi.

Peran Suku Bunga dalam Perekonomian dan terhadap waktu
Tingkat bunga menentukan jenis-jenis investasi yang akan memberi keuntungan kepada para pengusaha. Para pengusaha akan melaksanakan investasi yang mereka rencanakan hanya apabila tingkat pengembalian modal yang mereka peroleh melebihi tingkat bunga. Dengan demikian besarnya investasi dalam suatu jangka waktu tertentu adalah sama dengan nilai dari seluruh investasi yang tingkat pengembalian modalnya adalah lebih besar atau sama dengan tingkat bunga.
Apabila tingkat bunga menjadi lebih rendah, lebih banyak usaha yang mempunyai tingkat pengembalian modal yang lebih tinggi daripada tingkat suku bunga. Semakin rendah tingkat bunga yang harus dibayar para pengusaha, semakin banyak usaha yang dapat dilakukan para pengusaha. Semakin rendah tingkat bunga semakin banyak investasi yang dilakukan para pengusaha

 
TINGKAT SUKU BUNGA NOMINAL DAN SUKU BUNGA EFEKTIF
Suku Bunga Nominal
Suku bunga nominal adalah suku bunga yang biasa kita lihat bank atau media cetak. Misalnya perusahaan meminjam uang dari bank sebesar $100.000 selama setahun pada suku bunga nominal 10%, maka pada akhir tahun perusahaan harus mengembalikan pinjaman tersebut sebesar $110.000 (yaitu $100.000 x 10%).
Suku bunga nominal cenderung naik seiring dengan angka inflasi. Jika, misalnya, bank memberlakukan suku bunga 10% pada ekspektasi inflasi selama satu tahun ke depan adalah 0%, maka bank mungkin akan memberlakukan suku bunga 13% jika ekspektasi inflasinya adalah 3%.

Suku Bunga Riil
Suku Bunga Riil adalah suku bunga setelah dikurangi dengan inflasi, (atau suku bunga riil = suku bunga nominal – ekspektasi inflasi). Misalnya pada contoh diatas inflasi yang diantisipasi adalah sebesar 3% dan suku bunga nominal naik menjadi 13%, maka suku bunga riil sebenarnya tidak berubah (yaitu 13% – 3%).
Suku bunga riil sangat penting dipertimbangkan. Bagi orang yang menabung uang di bank, misalnya, dengan tingkat suku bunga 5% dan inflasi tahun tersebut ternyata sebesar 4%, maka suku bunga riil yang ia peroleh hanyalah sebesar 1%. Hal ini dikarenakan inflasi yang terjadi selama ia menabung uang telah mengurangi nilai keuntungan (bunga) yang diperoleh.
Sementara bagi orang yang meminjam uang dari bank, jika suku bunga pinjaman sebesar 12% dan tingkat inflasi sebesar 5%, maka suku bunga riil yang harus dibayar hanyalah 8%. Ini dikarenakan harga barang dan jasa (termasuk pendapatan si peminjam) rata-rata naik sebesar 5%, sehingga biaya atas pinjaman (cost of capital) hanya tinggal 8%.

Suku bunga efektif
Berikut inia dalah sistem perhitungan suku bunga  efektif .
Bila Anda meminjam Rp 100 juta dengan suku bunga 10% pertahun dan jangka waktu pelunasan selama tiga tahun,
Maka dengan bunga efektif, kewajiban bunga yang harus anda bayarkan berdasarkan dari saldo pinjaman.
Jadi, bila saldo pinjaman anda Rp 100 juta maka anda harus membayar bunga sebesar 10% x Rp 100 juta = Rp 10 juta.
Sementara, angsuran pokok yang harus anda keluarkan sebesar Rp 33,3 juta per tahunnya.

Pada tahun kedua dengan angsuran pokok Rp 33,3 juta maka saldo utang anda tinggal Rp 66,7 juta sehingga anda harus membayar bunga di tahun kedua sebesar Rp 6,67 juta saja.
Di tahun berikutnya, dengan saldo yang lebih rendah lagi karena sudah dua kali membayar angsuran pokok, pembayaran bunga menjadi Rp 3,34 juta (dari saldo hutang sebesar Rp 33,3 juta x 10%).
Sehingga jumlah total bunga yang harus anda bayarkan dengan sistem bunga efektif adalah Rp 10 juta + Rp 6,67 juta + Rp 3,34 juta = Rp 20 juta.
Jadi total yang harus dikeluarkan selama 3 tahun sebesar Rp 120 juta.

Biasanya sukubunga efektif dikenakan untuk pembiayaan jangka panjang seperti rumah.
Enaknya sukubunga efektif, bila anda ditengah perjalanan ada rezeki lebih dan mau membayar lebih besar dari iuran biasa, pokok pinjamannya akan berkurang, kalo pokok pinjaman berkurang kan bagus,
10% dari 75juta lebih kecil daripada 10% dari 100juta.


 
pengenalan investasi proyek teknik sipil

Teknik sipil adalah salah satu cabang ilmu teknik yang mempelajari tentang bagaimana merancang, membangun, merenovasi tidak hanya gedung dan infrastruktur, tetapi juga mencakup lingkungan untuk kemaslahatan hidup manusia.
Kemajuan dan perkembangan dalam perindustrian telah mendorong untuk melakukan beberapa aspek pengelolaan dan manajemen yang dituntut memiliki kinerja, kecermatan, ekonomis, kecepatan, ketepatan, ketelitian serta keamanan yang tinggi dalam mengelola harapan . Manajemen suatu kegiatan baik investasi kecil maupun besar  dalam skala proyek memerlukan suatu metode yang sudah teruji, sumber daya yang berkualitas dan penerapan ilmupengetahuanyangtepat.

Proyek merupakan gabungan seperti sumber daya manusia, material, machine dan modal/biaya dalam suatu wadah organisasi sementara untuk mencapai tujuan
dalam sasaran dan tujuan. Sifat dari suatu proyek adalah bersifat sementara dan dalam kurun waktu yang dibatasi. Suatu proyek biasanya terjadi karena suatu keperluan yang mendesak karena tuntutan pengembangan dari suatu lokasi tertentu.

Pengelompokan proyek berdasarkan komponen kegiatan utama dan hasil akhirnya:
  1. Proyek Konstruksi. Hasilnya berupa pembangunan jembatan, gedung, jalan raya, dsb.
  2. Proyek Industri Manufaktur. Kegiatannya mulai dari merancang hingga terciptanya suatu produk baru.
  3. Proyek Penelitian dan Pengembangan. Melakukan penelitian dan pengembangan hingga tercuptanya sebuah produk tertentu dengan tujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan suatu produk, pelayanan atau suatu metode tertentu.
  4. Proyek Padat modal. Suatu proyek yang memerlukan modal yang besar. Misalnya pembebasan tanah, pembelian dan pengadaan suatu barang, pembangunan suatu fasilitas produksi dsb.
  5. Proyek Pengembangan Produk Baru. Merupakan gabungan dari proyek penelitian dan pengembangan dengan proyek padat modal.
  6. Proyek Pelayanan Manajemen. Berhubungan dengan fasilitas nonfisik atau jasa dari perusahaan. Misalnya pengembangan sistem informasi perusahaan, Peningkatan produktivitas dari karyawan, dsb.
  7. Proyek Infrastruktur. Penyediaan kebutuhan masyarakat luas dalam hal prasarana transportasi, Waduk, pembangkit listrik, instalasi telekomunikasi dan penyediaan sumber air minum.
Analisa permasalahan.
Permasalahan yang sering terjadi dalam investasi proyek teknik sipil yaitu Masalahnya dari harga opsi adalah untuk memperkirakan harga opsi ketika struktur hasil di akhir kontrak diberikan. Masalah investasi proyek adalah untuk perkiraan biaya variabel dalam produksi ketika biaya tetap ireversibel diinvestasikan atau dilakukan pada awal proyek. Oleh karena itu investasi proyek adalah masalah nilai awal ketika harga opsi masalah nilai akhir. Mulai dari pengamatan sederhana, kita memperoleh suatu formula variabel biaya sebagai fungsi analitis dari biaya tetap dan parameter lainnya. Ini adalah utama perbedaan antara teori analitis dan teori pilihan nyata, di mana numerik bergaya contoh kombinasi yang mungkin dari biaya tetap dan biaya variabel proyek digunakan dalam membahas kembali desain proyek yang berbeda. Ini teori analitis menyediakan lebih pemahaman yang tepat masalah investasi dalam lingkungan yang dinamis daripada pilihan nyata teori.

Selasa, 15 November 2011

ELASTISITAS TERHADAP BARANG ELEKTRONIK


Di zaman sekarang ini kita tidak akan pernah lepas dari barang –barang elektronik. Dengan barang elektronik kita akan lebih mudah melakukan berbagai hal. Barang elektronik itu seperti yang kita ketahui yaitu televisi,DVD,VCD,kipas angin,handphone,leptop dll.
Pada blog saya kali ini saya akan membahas mengenai elastisitas terhadap barang elektronik.
Barang elektronik termasuk barang elastis karena memiliki pengganti. Jika barang – barang elektronik itu mahal maka tidak ada yang membeli tetapi jika barang- barang tersebut mengalami penurunan maka barang tersebut akan banyak dibeli. Jadi permintaan terhadap barang tersebut dikatakan elastis di mana besarnya jumlah barang yang diminta sangat dipengaruhi oleh besar-kecilnya harga.

Contoh kasus:
Kita sebagai mahasiswa pastinya  tidak akan lepas dari barang elektronik. Saya ambil salah satu contoh barang elektronik yaitu leptop. Leptop di kalangan mahasiswa ibarat sebagai barang cukup penting. Karena tugas-tugas pasti akan lebih mudah kita kerjakan dengan menggunakan leptop. Jadi permintaan terhadap kebutuhan leptop relatif banyak.
Tetapi pastinya ada kendalanya,yaitu harga leptop yang sangat mahal.
Maka leptop dikatakan elastis karena besarnya jumlah barang yang diminta diperngaruhi oleh besar kecilnya harga.

Dan jenis elastis yang cocok untuk menggambarkan kasus tersebut adalah In Elastis. artinya perubahan harga diikuti jumlah permintaan dalam jumlah yang lebih besar.
Karena jika harga leptop murah maka permintaan terhadap barang tersebut akan jauh meningkat.
Sedangkan jika harga leptop tersebut mahal maka permintaan terhadap leptop akan menurun.
 grafik yang menggambarkan elastisitas adalah grafik yang pertama E<1
dimana harga mempengaruhi permintaan barang.

Demikian contoh kasus mengenai elastisitas barang elektronik.

Rabu, 09 November 2011

ELASTISITAS SUATU BARANG ELEKTRONIKA

Konsep Dasar Elastisitas
elastisitas adalah perbandingan perubahan proporsional dari sebuah variabel dengan perubahan variable lainnya. Dengan kata lain, elastisitas mengukur seberapa besar besar kepekaan atau reaksi konsumen terhadap perubahan harga
Elastisitas merupakan salah satu konsep penting untuk memahami beragam permasalahan di bidang ekonomi. Konsep elastisitas sering dipakai sebagai dasar analisis ekonomi, seperti dalam menganalisis permintaan, penawaran, penerimaan pajak, maupun distribusi kemakmuran.
Sekarang saya akan membahas pembagian dari elastisitas.
ELATISITAS dibagi dua yaitu elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran.

Elastisitas Permintaan

Elastisitas permintaan adalah tingkat perubahan permintaan terhadap barang/jasa, yang diakibatkan adanya perubahan harga barang/jasa tersebut.
Untuk mengukur besar/kecilnya tingkat perubahan tersebut, diukur dengan angka-angka yang disebut Koefisien Elastisitas permintaan yang dilambangkan dengan huruf ED ( Elasticity Demand).


Macam-macam elastisitas permintaan:
1. In Elastis Sempurna (E = 0)

Permintaan in elastis sempurna terjadi bilamana perubahan harga yang terjadi tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah permintaan.
E = 0, artinya bahwa perubahan sama sekali tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah permintaan.
Contoh: obat-obatan pada waktu sakit

2. In Elastis (E < 1)
Permintan in elastis terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan permintaan.
E 1)
Permintaan elastis terjadi jika perubahan permintaan lebih besar dari perubahan harga.
E > 1, artinya perubahan harga diikuti jumlah permintaan dalam jumlah yang lebih besar.
Contoh: barang mewah.
3.Permintaan uniter elastis
elastisitas = 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan = prosentase perubahan harga. Contoh produk yang elastisitasnya uniter tidak dapat disebutkan secara spesifik. Jenis permintaan ini sebenarnya lebih sebagai pembatas antara permintaan elastis dan tidak elastis, sehingga belum tentu ada produk yang dapat dikatakan memiliki permintaan uniter elastis.
4.Permintaan elastis
elastisitas > 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan > prosentase perubahan harga. Ini sering terjadi pada produk yang mudah dicari substitusinya. Misalnya saja pakaian, makanan ringan, dan lain sebagainya. Ketika harganya naik, konsumen akan dengan mudah menemukan barang penggantinya.
5.Permintaan elastis sempurna
elastisitas tak terhingga. Dimana pada suatu harga tertentu pasar sanggup membeli semua barang yang ada di pasar. Namun, kenaikan harga sedikit saja akan menjatuhkan permintaan menjadi 0. Contoh produk yang permintaannya bersifat tidak elastis sempurna diantaranya barang/jasa yang bersifat komoditi, yaitu barang/jasa yang memiliki karakteristik dan fungsi sama meskipun dijual di tempat yang berbeda atau diproduksi oleh produsen yang berbeda. Dengan demikian, secara nalar barang/jasa tersebut seharusnya memiliki harga yang sama pula. Misalnya saja paperclip dan pen tinta biasa (seperti pen merek S dan P yang rata-rata berharga 1000-1500). Jika kita pergi ke supermarket untuk membeli paperclip, misalnya, kita cenderung tidak akan memperhatikan perbedaan merek. Satu-satunya yang sering kita jadikan bahan perbandingan adalah harga, dimana kita akan membeli paperclip yang harganya paling murah (atau pada harga rata-rata yang diterima pasar). Akibatnya, bagi perusahaan yang menjual paperclip diatas harga rata-rata, permintaan akan barangnya akan turun ke nol. Ini karena semua paperclip, meskipun harganya berbeda-beda, memberikan fungsi yang sama.

Elastisitas Penawaran

Elastisitas penawaran adalah tingkat perubahan penawaran atas barang dan jasa yang diakibatkan karena adanya perubahan harga barang dan jasa tersebut. Untuk mengukur besar/kecilnya tingkat perubahan tersebut diukur dengan angkaangka yang disebut koefisien elastisitas penawaran dengan lambang ES (Elasticity Supply).


Macam-macam Elastisitas Penawaran:
elastisitas penawaran dapat dibedakan menjadi 5 macam, yaitu:

1.In Elastis Sempurna (E = 0)
Penawaran in elastis sempurna terjadi bilamana perubahan harga yang terjadi tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah penawaran.
Kurvanya sejajar dengan sumbu Y atau P.

2. In Elastis (E 1)
Penawaran elastis terjadi jika perubahan harga diikuti dengan jumlah penawaran yang lebih besar.
3.Penawaran uniter elastis  
elastisitas = 1. Perubahan penawaran sama dengan perubahan harga.
4.Penawaran elastis
 elastisitas > 1. Perubahan penawaran lebih besar dari perubahan harga, artinya perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif besar terhadap penawaran.
5.Elastis Sempurna ( E = ~ )
Penawaran elastis sempurna terjadi jika perubahan penawaran tidak dipengaruhi sama sekali oleh perubahan harga, sehingga kurva penawaran akan sejajar dengan sumbu Q atau X.

ELASTISITAS TERHADAP BARANG  ELEKTRONIK
VCD, televisi,DVD,dan berbagai barang elektronik. Semua itu termasuk barang elastis karena memiliki pengganti. Jika barang – barang elektronik itu mahal maka tidak ada yang membeli tetapi jika barang- barang tersebut mengalami penurunan maka barang tersebut akan banyak dibeli. Jadi permintaan terhadap barang tersebut dikatakan elastis di mana besarnya jumlah barang yang diminta sangat dipengaruhi oleh besar-kecilnya harga.


ini merupakan dari grafik elastisitas










SOFTSKIL PERMINTAAN DAN PENAWARAN BARANG

DIMAS OCTO S
12411124
1IBO2

PERMINTAAN DAN PENAWARAN BARANG
Dalam blog saya kali ini saya akan menjelaskan/meringkas arti dari permintaan dan penawaran barang. Dalam garis besar permintaan itu berasal dari konsumen,sedangkan penawaran asalnya dari produsen,dan kedua hal tersebut menjadi satu kesatuan. Dibawah ini saya akan jelaskan apa itu permintaan dan penawaran.......

1.Permintaan
Permintaan adalah jumlah barang atau jasa yang ingin dan mampu dibeli oleh konsumen, pada berbagai tingkat harga, dan pada periode tertentu. Kita semua telah mengetahui bahwa pada dasarnya setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda. Ada banyak hal yang mempengaruhi munculnya kebutuhan tersebut seperti adat istiadat, agama dan kepercayaan, alam dan peradaban. Sebagaimana kebutuhan permintaan setiap konsumen tidaklah sama.
Faktor – faktor yang mempengaruhi Permintaan :
1.    Harga
2.   Pendapatan
3.   Harga barang lain yang berkaitan
4.   Selera konsumen
5.   Perkiraan

Hukum Permintaan
Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat.
Dengan demikian hukum permintaan berbunyi: “bila harga naik, jumlah barang yang diminta akan turun. Bila harga turun, jumlah barang yang diminta akan naik”. Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap).

2.Penawaran
Bila permintaan merupakan tinjauan kegiatan ekonomi dari segi pembeli atau konsumen, maka penawaran merupakan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh penjual atau produsen. Yang dimaksud dengan Penawaran adalah jumlah barang dan jasa yang tersedia dan dapat dijual oleh penjual. 

Faktor – faktor yang mempengaruhi Penawaran :
1.    Harga
2.   Teknik produksi
3.   Harga sumber produksi
4.   Perkiraan
Hukum Penawaran
Dapat di simpulkan bahwa semakin tinggi harga barang, jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak. Sebaliknya semakin rendah harga barang, jumlah barang yang ditawarkan semakin sedikit. Inilah yang disebut hukum penawaran. Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga. Dengan demikian bunyi hukum penawaran berbunyi: “bila harga naik, jumlah barang yang ditawarkan juga akan naik. Sedangkan bila harga turun, jumlah barang yang di tawarkan juga akan turun”. Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang memengaruhi penawaran tidak berubah (ceteris paribus).


Dibawah ini terdapat gerafik dari permintaan dan penawaran



Demikian ringkasan mengenai permintaan dan penawaran....