Selasa, 29 Januari 2013

HELM YANG BERKUALITAS

Dalam blog saya kali ini saya akan membahas mengenai sebuah helm. Saya sebagai pengguna pengendara motor saya sangat perlu memikirkan dan memilih helm yang berkualitas untuk keamanan saya dijalanan.
berikut saya akan menjelaskan mengenai helm yang berkualitas atau berstandar SNI.




Berikut Ciri-ciri Helm yang memenuhi standar SNI:

1. Dari material:
Bahan helm harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:


a. Dibuat dari bahan yang kuat dan bukan logam, tidak berubah jika ditempatkan di ruang terbuka pada suhu 0 derajat Celsius sampai 55 derajat Celsius selama paling sedikit 4 jam dan tidak terpengaruh oleh radiasi ultra violet, serta harus tahan dari akibat pengaruh bensin, minyak, sabun, air, deterjen dan pembersih lainnya.

b. Bahan pelengkap helm harus tahan lapuk, tahan air dan tidak dapat terpengaruh oleh perubahan suhu.

c. Bahan-bahan yang bersentuhan dengan tubuh tidak boleh terbuat dari bahan yang dapat menyebabkan iritasi atau penyakit pada kulit, dan tidak mengurangi kekuatan terhadap benturan maupun perubahan fisik sebagai akibat dari bersentuhan langsung dengan keringat, minyak dan lemak si pemakai.

2. Konstruksi:
Konstruksi helm harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Helm harus terdiri dari tempurung keras dengan permukaan halus, lapisan peredam benturan dan tali pengikat ke dagu,

b. Tinggi helm sekurang-kurangnya 114 milimeter diukur dari puncak helm ke bidang utama yaitu bidang horizontal yang melalui lubang telinga dan bagian bawah dari dudukan bola mata,


c. Keliling lingkaran bagian dalam helm adalah sebagai berikut:

Ukuran Keliling Lingkaran Bagian dalam (mm)
S Antara 500 kurang dari 540
M Antara 540 kurang dari 580
L Antara 580 kurang dari 620
XL Lebih dari 620


d. Tempurung terbuat dari bahan yang keras, sama tebal dan homogen kemampuannya, tidak menyatu dengan pelindung muka dan mata serta tidak boleh mempunyai penguatan setempat

e. Peredam benturan terdiri dari lapisan peredam kejut yang dipasang pada permukaan bagian dalam tempurung dengan tebal sekurang-kurangnya 10 milimeter dan jaring helm atau konstruksi lain yang berfungsi seperti jaring helm.


f. Tali pengikat dagu lebarnya minimum 20 milimeter dan harus benar-benar berfungsi sebagai pengikat helm ketika dikenakan di kepala dan dilengkapi dengan penutup telinga dan tengkuk,


g. Tempurung tidak boleh ada tonjolan keluar yang tingginya melebihi 5 milimeter dari permukaan luar tempurung dan setiap tonjolan harus ditutupi dengan bahan lunak dan tidak boleh ada bagian tepi yang tajam,


h. Lebar sudut pandang sekeliling sekurang-kurangnya 105 derajat pada tiap sisi dan sudut pandang vertikal sekurang-kurangnya 30 derajat di atas dan 45 derajat di bawah bidang utama.


i. Helm harus dilengkapi dengan pelindung telinga, penutup leher, pet yang bisa dipindahkan, tameng atau tutup dagu.


j. Memiliki daerah pelindung helm


k. Helm tidak boleh mempengaruhi fungsi aura dari pengguna terhadap suatu bahaya. Lubang ventilasi dipasang pada tempurung sedemikian rupa sehingga dapat mempertahankan temperatur pada ruang antara kepala dan tempurung.


l. Setiap penonjolan ujung dari paku/keling harus berupa lengkungan dan tidak boleh menonjol lebih dari 2 mm dari permukaan luar tempurung.


m. Helm harus dapat dipertahankan di atas kepala pengguna dengan kuat melalui atau menggunakan tali dengan cara mengaitkan di bawah dagu atau melewati tali pemegang di bawah dagu yang dihubungkan dengan tempurung.


Demekian ciri- ciri dari helm yang berkualitas.semoga bermanfaat.

sumber:
http://www.yamaholigan.com
http://supriatno.blogdetik.com/index.php/2010/04/13/ciri-ciri-helm-sni-standar-nasional-indonesia/ 

MAKANAN RINGAN YANG SEHAT

Pada umumnya semua orang sangat suka ngemil dalam melakukan berbagai hal. Contohnya saya. pada saat saya menulis blog ini saya sambil ngemil makanan ringan.
Sebenarnya makanan ringan itu tidah sehat tapi ada juga yang sehat.
Dalam kesempatan ini saya akan membahas mengenai makanan ringan yang sehat.


contoh snack sehat diantaranya:




Granola
 Granola merupakan olahan biji-bijian, kacang, dan buah kering yang digabung menjadi satu. Anda bisa membuat snack ini sendiri atau membelinya di supermarket sebagai salah satu pilihan snack sehat di tempat kerja.

Yogurt

Yogurt juga termasuk snack sehat, namun tetap ingat jangan sampai mengonsumsinya secara berlebihan.

Biskuit gandum

Gandum yang kaya akan serat akan membuat Anda merasa kenyang lebih lama dari biasanya. Dengan mengonsumsi biskuit gandum di tempat kerja, maka Anda akan tahan pada godaan snack tidak sehat yang lain.

Kacang

Kacang mengandung lemak tak jenuh yang juga sehat untuk dijadikan sebagai snack.

Kacang kedelai

Hampir sama seperti kacang, kedelai pun memiliki kandungan lemak tak jenuh dan juga protein yang dibutuhkan oleh tubuh.

Buah-buahan

Banyak sekali pilihan buah segar yang bisa anda nikmati. Tetap ingat bahwa buah utuh lebih baik daripada jus buah.

Bubur gandum

Jika Anda bosan dengan biskuit gandum, Anda pun bisa menggantinya dengan bubur gandum yang tak kalah bernutrisi.

Roti pita

Roti pita merupakan roti khas Timur Tengah yang berbentuk bundar dan tipis dengan rongga jika dibelah. Anda bisa mengisi rongga roti pita dengan berbagai macam makanan sehat seperti keju dan sayuran.

Tumis sayuran

Sayuran yang ditumis kering bisa Anda jadikan rekomendasi untuk snack sehat. Belum pernah mencobanya? Lakukan sekarang!

Sandwich

Hampir sama seperti roti pita, Anda bisa membuat sandwich dengan komposisi yang bernutrisi untuk anda.

demekian informasi mengenai snack sehat. semoga bermanfaat!!


sumber:

http://asalasah.blogspot.com/2012/09/makanan-sehat-ringan-penunda-lapar.html
http://www.merdeka.com/sehat/10-snack-sehat-di-tempat-kerja.html

Minggu, 27 Januari 2013

Keracunan Bahan Logam/Metaloid Pada Industrialisasi



Dalam blog saya kali ini saya akan menjelaskan mengenai keracunan bahan logam Metaloid

Keracunan Bahan Logam Metaloid
Manusia bukan hanya menderita sakit karena menghirup udara yang tercemar, tetapi juga akibat mengasup makanan yang tercemar logam berat. Sumbernya sayur-sayuran dan buah-buahan yang ditanam di lingkungan yang tercemar atau daging dari ternak yang makan rumput yang sudah mengandung logam berat yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.

Akhir-akhir ini kasus keracunan logam berat yang berasal dari bahan pangan semakin meningkat jumlahnya. Pencemaran logam berat terhadap alam lingkungan merupakan suatu proses yang erat hubungannya dengan penggunaan bahan tersebut oleh manusia.
Suatu bahan atau zat dinyatakan sebagai racun apabila zat tersebut menyebabkan efek yang merugikan pada yang menggunakannya. Hal ini dapat dilihat berdasarkan keterangan sebagai berikut. Pertama, suatu bahan atau zat, termasuk obat, dapat dikatakan sebagai racun apabila menyebabkan efek yang tidak seharusnya, misalnya pemakaian obat yang melebihi dosis yang diperbolehkan. Kedua, suatu bahan atau zat, walaupun secara ilmiah dikategorikan sebagai bahan beracun, tetapi dapat dianggap bukan racun bila konsentrasi bahan tersebut di dalam tubuh belum mencapai batas atas kemampuan manusia untuk mentoleransi. Ketiga, kerja obat yang tidak memiliki sangkut paut dengan indikasi obat yang sesungguhnya dianggap sebagai kerja racun.
Bahan atau zat beracun pada umumnya dimasukkan sebagai bahan kimia beracun, yaitu bahan kimia yang dalam jumlah kecil dapat menimbulkan keracunan pada manusia atau makhluk hidup lainnya. Pada umumnya bahan beracun, terutama yang berbentuk gas, masuk ke dalam tubuh manusia melalui pernapasan dan kemudian beredar ke seluruh tubuh atau menuju organ tubuh tertentu.
Bahan beracun tersebut dapat langsung mengganggu organ tubuh tertentu seperti hati, paru-paru dan lainnya, tetapi zat beracun tersebut juga dapat berakumulasi dalam tulang, darah, hati, ginjal atau cairan limfa dan menghasilkan efek kesehatan dalam jangka panjang. Pengeluaran zat beracun dari dalam tubuh dapat melalui urine, saluran pencernakan, sel epitel dan keringat.

Klasifikasi Toksisitas
Untuk mengetahui apakah suatu bahan atau zat dapat dikategorikan sebagai bahan yang beracun (toksik), maka perlu diketahui lebih dahulu kadar toksisitasnya. Menurut Achadi Budi Cahyono dalam buku “Keselamatan Kerja Bahan Kimia di Industri” (2004), toksisitas adalah ukuran relatif derajat racun antara satu bahan kimia terhadap bahan kimia lainnya pada organism yang sama. Sedangkan Depnaker (1988) menyatakan bahwa toksisitas adalah kemampuan suatu zat untuk menimbulkan kerusakan pada organism hidup.
Kadar racun suatu zat danyatakan sebagai Lethal Dose-50 (LD-50), yaitu dosis suatu zat yang dinyatakan dalam milligram bahan per kilogram berat badan, yang dapat menyebabkan kematian pada 50% binatan percobaan dari suatu kelompok spesies yang sama.
Selain LD-50 juga dikenal istilah LC-50 (Lethal Concentration-50), yaitu kadar atau konsentrasi suatu zat yang dinyatakan dalam milligram bahan per meter kubik udara (part per million/ppm), yang dapat menyebabkan 50% kematian pada binatang percobaan dari suatu kelompok spesies setelah binatang percobaan tersebut terpapar dalam waktu tertentu.

Efek dan Proses Fisiologis
Efek toksik akut berkolerasi secara langsung dengan absorpsi zat beracun. Sedangkan efek toksik kronis akan terjadi apabila zat beracun dalam jumlah kecil diabsorpsi dalam waktu lama yang apabila terakumulasi akan menyebabkan efek toksik yang baru.
Secara fisiologis proses masuknya bahan beracun ke dalam tubuh manusia atau makhluk hidup lainnya melalui beberapa cara, yaitu: (1) Inhalasi (pernapasan), (2) Tertelan, (3) Melalui kulit. Bahan beracun yang masuk ke dalam tubuh tersebut pada akhirnya masuk ke organ tubuh tertentu melalui peredaran darah secara sistemik.
Organ tubuh yang terkena racun di antaranya adalah paru-paru, hati, susunan syaraf pusat, sumsum tulang belakang, ginjal, kulit, susunan syaraf tepi, dan darah. Organ tubuh yang sangat penting tersebut akan dapat mengalami kerusakan dan tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya jika terkena racun.

Perlindungan Masyarakat Sekitar Perusahaan Industri
Organisasi dan industri dituntut untuk meningkatkan pertanggungjawaban terhadap konservasi lingkungan. Berdasarkan kondisi ini, maka tuntutan peraturan dunia terhadap pertanggungjawaban organisasi dan industri dalam pengelolaan lingkungan menjadi meningkat. Konservasi lingkungan telah menjadi tuntutan dari pelanggan negara maju yang secara sadar melihat pentingnya perlindungan terhadap lingkungan dilaksanakan sejak dini untuk meminimalkan kerusakan lingkungan di masa depan, maka berdasarkana kesepakatan international pada tahun 1996 International Organization for Standardization meluncurkan suatu standard untuk mengelola lingkungan secara professional di dalam organisasi dan industri, standard tersebut disebut Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:1996. Namun melihat perkembangan industri dewasa ini, pada tahun 2003 dilakukan revisi terhadap system tersebut dan diluncurkan pada tahun 2004. 

Standard tersebut untuk selanjutnya disebut ISO 14001:2004.
ISO 14001:2004dibangun atas dasar elemen – elemen yang menetapkan :
1. Spesifikasi aspect dan dampak lingkungan
2. Prosedur dan instruksi kerja yang akurat
3. Proses yang konsisten
4. Kesesuaian dengan tujuan dan target organisasi dalam meningkatkan kinerja lingkungan
5. Minimasi limbah
6. Keterkaitan dengan peraturan dan perundangan
7. Konsistensi hasil, kejujuran penerapan dan deskripsi produk yang cermat
8. Evaluasi kinerja
9. Kesehatan dan keselamatan pekerja
10. Komunikasi ke pihak – pihak terkait perlindungan lingkungan
ISO 14001:2004adalah sistem manajemen yang dinamis, dimana dapat diterapkan bersama system manajemen mutu ISO 9001dan dapat disesuaikan dengan dengan perubahan organisasi dan industri, perubahan peraturan / perundangan yang berlaku maupun perubahan ilmu dan teknologi.


APA ITU TELEKOMUNIKASI?

Dalam blog saya kali ini saya akan menjelaskan apa itu telekomunikasi.
melanjutkan blog saya sebelumnya mengenai apa itu elektronika dan arus kuat.





Telekomunikasi adalah teknik pengiriman atau penyampaian infomasi, dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam kaitannya dengan 'telekomunikasi' bentuk komunikasi jarak jauh dapat dibedakan atas tiga macam:
  • Komunikasi Satu Arah (Simplex). Dalam komunikasi satu arah (Simplex) pengirim dan penerima informasi tidak dapat menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui media yang sama. Contoh :Pager, televisi, dan radio.
  • Komunikasi Dua Arah (Duplex). Dalam komunikasi dua arah (Duplex) pengirim dan penerima informasi dapat menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui media yang sama. Contoh : Telepon dan VOIP.
·        Komunikasi Semi Dua Arah (Half Duplex). Dalam komunikasi semi dua arah (Half Duplex)pengirim dan penerima informsi berkomunikasi secara bergantian namun tetap berkesinambungan. Contoh :Handy Talkie, FAX, dan Chat Room

KOMPONEN DASAR

Untuk bisa melakukan telekomunikasi, ada beberapa komponen untuk mendukungnya yaitu :
  • Informasi : merupakan data yang dikirim/diterima seperti suara, gambar, file, tulisan
  • Pengirim : mengubah informasi menjadi sinyal listrik yang siap dikirim
  • Media transmisi : alat yang berfungsi mengirimkan dari pengirim kepada penerima. Karena dalam jarak jauh, maka sinyal pengirim diubah lagi (dimodulasi) dengan gelombang radio, kemudian diubah menjadi gelombang elektromagnetik dan dipancarkan dengan alat bernama Antena, agar dapat terkirim jarak jauh.
  • Penerima : menerima sinyal elektromagnetik kemudian digubah menjadi sinyal listrik, sinyal diubah kedalam informasi asli sesuai dari pengirim, selanjutnya diproses hingga bisa dipahami oleh manusia sesuai dengan yang dikirimkan.
Telekomunikasi berasal dari kata “tele” yang artinya jauh dan komunikasi yang berarti suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan, dll) dari satu pihak kepihak lain.
Jadi dapat disimpulkan bahwa telekomunikasi artinya adalah suatu proses penyampaian informasi, bisa dalam bentuk, pesan, ide, maupun gagasan dari satu pihak ke pihak yang lain yang dilakukan dalam jarak jauh.
Telekomunikasi juga berarti teknik pengiriman atau penyampaian informasi dari satu tempat ke tempat lain.

Dalam kaitannya dengan telekomunikasi, komunikasi jarak jauh dapat dibagi menjadi 3 macam:

1.Komunikasi Satu Arah (Simplex)
Dalam komunikasi satu arah, pengirim dan penerima tidak dapat menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui media yang sama.
Contoh media komunikasi satu arah: televisi, radio, pager, dll.

2.Komunikasi Dua Arah (Duplex)
Dalam komunikasi dua arah, pengirim dan penerima dapat menjalin komunikasi yang berkesinambungan melalui media yang sama.
Contoh media komunikasi dua arah: Ponsel, telepon, VoIP, dll.\

3.Komunikasi Semi Dua Arah (Half Duplex)
Dalam komunikasi semi dua arah, pengirim dan penerima informsi berkomunikasi secara bergantian namun tetap berkesinambungan.
Contoh media komunikasi semi dua arah: Handy Talkie, FAX, dan Chat Room

Untuk bisa melakukan telekomunikasi, ada beberapa komponen utama yang harus ada, yaitu:
1.     Informasi               : data yang dikirim/diterima (tulisan, suara, gambar, dll)
2.     Pengirim                : mengubah informasi menjadi sinyal listrik yang siap dikirim
3.     Media transmisi     : alat yang berfungsi mengirim informasi dari pengirim ke penerima
4.     Penerima                : menerima sinyal listrik dan mengubah kedalam informasi yang bisa dipahami oleh manusia sesuai yang dikirimkan.

Untuk media transmisi, karena dalam jarak jauh, maka sinyal pengirim diubah lagi/dimodulasi agar dapat terkirim jarak jauh.
Dalam mengubah informasi menjadi sinyal listrik yang siap dikirim, ada dua media pengiriman yang dipakai.

1.     Pertama adalah sinyal analog, mengubah bentuk informasi ke sinyal analog dimana sinyal berbentuk gelombang listrik yang kontinue (terus menerus) kemudian dikirim oleh media transmisi.
2.     Kedua adalah sinyal digital, dimana setelah informasi diubah menjadi sinyal analog kemudian diubah lagi menjadi sinyal yang terputus-putus (discrete). Sinyal yang terputus-putus dikodekan dalam sinyal digital yaitu sinyal “0″ dan “1″.

Dalam pengiriman sinyal melalui media transmisi, sinyal analog mudah terkena gangguan terutama gangguan induksi dan cuaca, sehingga di sisi penerima sinyal tersebut terdegradasi. Sementara untuk sinyal digital tahan terhadap gangguan induksi dan cuaca, selama gangguan tidak melebih batasan yang diterima, sinyal masih diterima dalam kualitas yang sama dengan pengiriman.

Diantara alat-alat telekomunikasi yaitu:

1. Telepon genggam (ponsel)
Telepon berasala dari kta tele (jauh) dan phone (suara) . Jadi, telepon adalah alat komunikasi jarak jauh meleluisinyal listrik yang biasanya berupa suara. Sedangkan Telepon genggam adalah perangkat telekomunikasi elektronikyang mempunyai kemampuan sama dengan telepon konvensional, namun dapat dibawa kemana-mana dan wireless

2. Radio
Radio merupakan teknologi yang membolehkan pengiriman sinya melalui gelombang elektromagnetik.

3. Televisi
 Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran gambar.

4. Jaringan Komputer
Adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer dan perangkat jaringan lainnyayang bekerja bersama-samauntuk mencapai tujuan yang sama

5. Fax, dll.
Analog dan digital
Dalam mengubah informasi menjadi sinyal listrik yang siap dikirim, ada dua cara pengiriman yang dipakai.

Pertama adalah sinyal analog, mengubah bentuk informasi ke sinyal analog dimana sinyal berbentuk gelombang listrik yang kontinue (terus menerus) kemudian dikirim oleh media transmisi.

Kedua adalah sinyal digital, dimana setelah informasi diubah menjadi sinyal analog kemudian diubah lagi menjadi sinyal yang terputus-putus (discrete). Sinyal yang terputus-putus dikodekan dalam sinyal digital yaitu sinyal "0" dan "1".
Dalam pengiriman sinyal melalui media transmisi, sinyal analog mudah terkena gangguan terutama gangguan induksi dan cuaca, sehingga di sisi penerima sinyal tersebut terdegradasi. Sementara untuk sinyal digital tahan terhadap gangguan induksi dan cuaca, selama gangguan tidak melebih batasan yang diterima, sinyal masih diterima dalam kualitas yang sama dengan pengiriman.

Perkembangan sistem telekomunikasi
Sejak ditemukan telephone oleh Graham Bell, telekomunikasi telah berkembang pesat, bahkan bisa jadi tercepat di antara sistem lain. Terutama setelah ditemukan transistor, Integrated Circuit (IC), sistem prosesor, dan sistem penyimpanan.


http://id.wikipedia.org/wiki/Telekomunikasi