Kita mengetahui penduduk yang tinggal di negara tercinta ini sangat banyak khususnya kota Jakarta.
Dengan melihat itu semua kita mengetahui apa saja masalah yang timbul, diantaranya:
KEPADATAN
PENDUDUK
Kepadatan penduduk adalah perbandingan antara
jumlah penduduk dengan luas wilayah yang ditempati. Kepadatan penduduk akan
meningkat jika angka kelahiran tinggi dan angka kematian rendah, apa lagi bila
diikuti tingkat imigrasi yang tinggi. Hal ini dapat menyebabkan ledakan
penduduk, yaitu keadaan dimana pertumbuhan penduduk sangat pesat melebihi daya
dukung alam.
DAMPAK
KEPADATAN PENDUDUK TERHADAP LINGKUNGAN
Kepadatan penduduk dapat mempengaruhi kualitas
penduduknya. Pada daerah yang kepadatannya tinggi, usaha peningkatan kualitas
penduduk lebih sulit dilaksanakan. Hal ini menimbulkan permasalahan sosial
ekonomi, keamanan, kesejahteraan, ketersediaan lahan dan air bersih, kebutuhan
pangan, dan dapat berdampak pada kerusakan lingkungan.
Tumbuhnya kawasan industri dan semakin padatnya
pemukiman penduduk di daerah perkotaan menyebabkan timbulnya berbagai
permasalahan yang nyata. Kepadatan penduduk mempengaruhi beberapa aspek yang
berkaitan dengan kehidupan kehidupan penduduk berikut ini:
a. Ketersediaan Udara Bersih
Udara bersih merupakan kebutuhan mutlak bagi
kelangsungan hidup manusia. Udara bersih banyak mengandung oksigen. Semakin
banyak jumlah penduduk berarti semakin banyak oksigen diperlukan. Namun
kebersihan udara tidak semata-mata ditentukan oleh kadar oksigen saja. Gas-gas
lain yang ada di udara seperti karbon dioksida, oksigen nitrogen dan oksigen
belerang juga mempengaruhi kualitas udara. Apabila kandungan gas-gas ini
meningkat, maka dapat dikatakan bahwa udara telah tercemar.
Bertambahnya pemukiman, alat transportasi, dan kawasan
industry yang menggunakan bahan bakar fosil (minyak bumi, bensin, solar dan
batu bara) mengakibatkan kadar CO2 dan CO di udara semakin tinggi. Berbagai
kegiatan industry juga menghasilkan gas-gas pencemar seperti oksida nitrogen
(NOx) dan oksida belerang (Sox) di udara. Tak heran jika udara pada lingkungan
tersebut pasti tercemar.
Oleh karena itu, marilah menanam pohon
sebanyak-banyaknya. Selain sebagai penyejuk dan keindahan, pepohonan berfungsi
sebagai hutan kota untuk menurunkan tingkat pencemaran udara.
b. Ketersediaan Pangan
Untuk bertahan hidup, manusia membutuhkan makanan.
Dengan bertambahnya jumlah populasi penduduk, maka jumlah makanan yang
diperlukan juga semakin banyak. Ketidakseimbangan antara bertambahnya jumlah
penduduk dengan bertambahnya produksi pangan sangat mempengaruhi kualitas hidup
manusia. Akibatnya penduduk dapat kekurangan gizi atau bahkan kekurangan
pangan.
Di kota-kota besar, lahan pertanian boleh dikatakan
hampir tidak ada lagi. Sebagian besar lahan pertanian di kota digunakan untuk
lahan pembangunan pabrik, perumahan, kantor dan pusat perbelanjaan. Untuk
memenuhi kebutuhan pangan masyarakat kota sangat tergantung dengan tersedianya
pangan dari desa. Jadi semakin meningkat pertumbuhan penduduk, semakin
meningkat pula kebutuhan pangan dan lahan. Padahal pertumbuhan penduduk lebih
cepat daripada pertumbuhan produksi pangan.
c. Ketersediaan Lahan
Kepadatan penduduk mendorong peningkatan kebutuhan
lahan, baik lahan untuk tempat tinggal, sarana penunjang kehidupan, industry,
tempat pertanian, dsb. Untuk mengatasi kekurangan lahan, sering kali dilakukan
pembukaan hutan. Meskipun hal ini dapat dianggap sebagai solusi, sesungguhnya
kegiatan itu merusak lingkungan hidup yang dapat mengganggu keseimbangan
lingkungan. Jadi, peluang terjadinya kerusakan lingkungan akan meningkat
seiring dengan bertambahnya kepadatan penduduk.
d. Ketersediaan Air Bersih
Air bersih yang digunakan sehari-hari sebagian besar
berasal dari air tanah, air permukaan, dan air atmosfer. Jumlah air di bumi ini
tetap, sedangkan jumlah penduduk makin bertambah dari tahun ke tahun. Meskipun
2/3 dari luas bumi berupa air, namun tidak semua jenis air dapat digunakan
secara langsung. Oleh karena itu, persediaan air bersih yang terbatas dapat
menimbulkan masalah yang cukup serius. Air bersih dibutuhkan oleh berbagai
macam industry, untuk memenuhi kebutuhan penduduk, irigasi, ternak, dsb. Jumlah
penduduk yang meningkat juga berarti semakin banyak sampah atau limbah yang
dihasilkan.
e. Pencemaran Lingkungan
Kepadatan populasi manusia berpengaruh pada kondisi
ekosistem. Aktivitas manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sering
menimbulkan dampak buruk pada lingkungan.
Misalnya untuk memenuhi kebutuhan bahan bangunan dan
kertas, dilakukan penebangan hutan yang tidak terkendali sehingga dapat
mengakibatkan berbagai bencana seperti banjir dan tanah longsor, serta dapat
melenyapkan kekayaan keanekaragaman hayati di hutan tersebut.
Di daerah yang berpenduduk padat, sampah rumah tangga
yang dihasilkan juga banyak. Karena terbatasnya tempat penampungan sampah,
seringkali sampah dibuang di tempat yang tidak semestinya, misalnya di sungai.
Akibatnya timbul pencemaran air dan tanah serta banjir.
Selain itu di daerah yang padat, kebutuhan
transportasi juga bertambah sehingga jumlah kendaraan bermotor meningkat. Hal
ini akan menimbulkan pencemaran udara dan suara. Jadi kepadatan penduduk yang
tinggi dapat mengakibatkan timbulnya berbagai pencemaran lingkungan dan
kerusakan ekosistem.
SUMBER:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar